BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Prinsip
merupakan hak-hak manusia dan pertimbangan etis yang mengatur prilaku
seseorang dan mengatur langkah langkah yang seharusnya dilakukan karena
merupakan cetusan dari hati nurani yang dalam dan diperoleh seseorang sejak
kecil.
Nilai-nilai timbul dari pengalaman pribadi seseorang
dan akan berbeda untuk
setiap orang.Nilai-nilai merupakan suatu ciri-ciri sebagai berikut:
1. Nilai- nilaimembentuk dasar prilaku seseorang
2. Nilai-nilai nyata dari seseorang
diperlihatkan mealalui pola prilaku yang konsisten
3. Nilai-nilai yang menjadi control internal
bagi prilaku seseorang
4. Nilai merupakan komponen
intelektual dan emosional dari seseorang tentang suatu nilai dan memegang teguh
nilai tersebut serta mempertahankannya.
B. Tujuan
- Tujuan Umum
Untuk
dapat mengetahui dan memahami prinsip etika keperawatan sehingga mahasiswa
perawat mampu menerapkannya dilingkungannya sesuai dengan prinsip etik dalam
kehidupan sehari-hari.
- Tujuan Khusus
a. Menjelaskan arti
dari prinsip etik keperawatan
b. menjelaskan Contoh
prinsip etik keperawatan
C. Manfaat
Memberi pelajaran,pemahaman
dan pengertian kepada perawat arti dari prinsip etik keperawatan dan bagaimana
contoh dalam kehidupan sehari-sehari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Prinsip-prinsip etik
keperawatan
1.Otonomi (Autonomy)
2. Berbuat baik (Beneficience)
3.Keadilan (Justice)
4.Tidak merugikan (Nonmaleficience)
5.Kejujuran (Veracity)
6. Menepati janji (Fidelity)
7. Karahasiaan (Confidentiality)
8.Akuntabilitas (Accountability
B.Contoh prinsip etik
1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip
otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap
kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai
keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
Prinsip otonomi merupakan bentuk
respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan
bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan
individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya.
Sebagai contoh:
Perawat
meyakinkan pasien untuk mencuci tangan setiap pagi walaupun pasien tidak ingin
melakukannya karena pasien tidak mempunyai nilai dalam hal kebersihan.perubahan
ini hanya terjadi pada perubahan prilaku yang bersifat sementara dan bukan
merupakan cara yang efektif untuk mengembangkan nilai pribadi seseorang.Karena
bila pasien pulang kerumahnya,sifat atau kebiasaan makan tanpa cuci tangan akan
dilakukannya kembali.Oleh karena itu,sebagai seorang perawat harus mampu
berpikir kritis dengan memberi sontoh kebiasaan menjaga kebersihan kepada pasien,misalnya
memberikan informasi kepada klien bahwa hal yang dilakukan ini dapat mencegah
penyakit-penyakit yang akan datang padanya.
Argumentasi:
Dimana
seorang perawat harus memiliki pengetahuan serta keyakinan dan pemikiran yang
kritis dalam pengambilan tindakan demi memenuhi kebutuhan kliennya.seorang
perawat harus memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu keluarga dan masyarakat.Prinsip
otonomi ini harus ada pada perawat karena dalam menjalankan setiap tugas dan
fungsinya sebagai seorang perawat harus mengupayakan untuk dapat menghargai dan
menghormati martabat manusia demi terjalinnya hubungan timbal-balik antara
perawat dengan kliennya.
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya
melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi
konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
Sebagai contoh:
Seorang
ibu melarang anaknya pergi karena khawatir bila terjadi sesuatu terhadap
anaknya.bila anak tersebut melanggar keyakinan ibunya,maka akan timbul rasa
bersalah.hal ini akan bersifat negatif dan kurang efektif untuk mengontrol
prilaku seseorang.
Sebagai contoh lain:
Seorang perawat,bertindak untuk
menolong pasien yang sedang sekarat.dengan beberapa cara yang
diketahuinya,tanpa mengintruksikan kepada
dokter,karena pada saat itu dokter yang biasa menangani pasien tersebut
tidak berada ditempat.Perawat langsung secara spontan membantu hal yang terbaik
untuk kliennya.Padahal,Perawat tahu hal yang dilakukannya bukan wewenangnya
tapi ia yakin bahwa yang dilakukannya dapat membantu klien walaupun dihatinya
ada perasaan bersalah,namun dihati seorang perawat ini tertanam ia hanya
berbuat demi kebaikan kliennya.
Argumentasi:
Orang sering
mempelajari seperangkat norma prilaku yang dianggap benar.Kegagalan untuk
mengikuti hati nurani berupa kebaikan terkadang dapat mengakibatkan timbulnya
perasaan bersalah.Dalam hal ini,perawat tetap menjunjung tinggi nilai kebaikan
dengen mengedepankan keselamatan kliennya,karena kesejahteraan klien adalah esensial,walaupun
didalam dirinya terjdi konflik.Oleh karena itu antara keyakinan dengan kebaikan
sering terjadi konflik pada diri seseorang.
3. Keadilan (Justice)
Prinsip
keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi
yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
4.Tidak merugikan
(Nonmaleficience)
Prinsip ini
berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip
veracity berarti
penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan
untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti.
Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi
harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada
klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama
menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan
adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis
klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows
best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan
informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun
hubungan saling percaya.
6.Menepati janji (Fidelity)
Prinsip
fidelity dibutuhkan
individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat
setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.
Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen
yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik
yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan
penderitaan.
7.Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam
prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan.
Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau
keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
8. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas
merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai
dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Etika adalah
peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi prilaku seseorang
yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan oleh
seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral
Prinsip
merupakan hak-hak manusia dan pertimbangan etis yang mengatur prilaku
seseorang dan mengatur langkah langkah yang seharusnya dilakukan karena
merupakan cetusan dari hati nurani yang dalam dan diperoleh seseorang sejak
kecil.
Nilai-nilai yang sangat diperlukan oleh seorang perawat adalah:
a) kejujuran
b) lemah lembut
c) ketepatan setiap
tindakan
d) menghargai orang
lain
Falsafah seseorang untuk
mengintegrasikan nilai nilai/prinsip dapat menghasilkan kode atau peraturan.Menghargai
privasi adalah suatu nilai etis untuk keperawatan.Mahasiswa keperawatan belajar
dengan cara pembiasaan diri”menjadi sensitive terhadap perasaan-perasaan pasien
dan memahami kebutuhannya.
B.Saran
Dengan adanya pembuatan
makalah ini diharapkan mahasiswa lebih memahami tentang prinsip-prinsip etik
keperawatan.Sehingga dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan membantu
mahasiswa untuk menerapkan di kehidupan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Ismani,nila,hj.2001.Etika keperawatan.widya medika:Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar