Sabtu, 04 Februari 2012

Menanggapi Masalah Gizi

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sekitar 37,3 juta penduduk hidup di bawah garis kemiskinan, separo dari total rumah tangga yang ada di indonesia saat ini, mengonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari,lima juta balita berstatus gizi kurang, dan lebih dari 100 juta penduduk berisiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi oleh individu, akan dapat mengakibatkan :
     terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh,
     lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit,
     serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja.
Kekurangan gizi pada bayi dan anak balita, dapat mengakibatkan :
     terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual.
     pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki.
     Kekurangan gizi pada bayi dan balita, akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Terdapat dua faktor yang terkait langsung dengan masalah gizi khususnya gizi buruk atau kurang, yaitu:intake zat gizi yang bersumber dari makanan dan  infeksi penyakit Kedua faktor yang saling mempengaruhi tersebut terkait dengan berbagai faktor penyebab tidak langsung yaitu ketahanan dan keamanan pangan, perilaku gizi, kesehatan badan dan sanitasi lingkungan. Sehingga dalam hal ini perawat perawat harus bias mendapatkan gambaran tentang status gizi dan pengetahuan yang luas tentang gizi di Indonesia yang akan dibahas dalam makalah ini.
B.Tujuan
1.      Tujuan Umum
Mahasiswa perawat mampu: melakukan deteksi dini gangguan pertumbuhan dan tindak lanjut dan bagaimana dalam menanggapi gizi di lingkungan sekitarnya.
2.      Tujuan Khusus
Mahasiswa perawat  mampu:
a)      Melakukan pemantauan pertumbuhan
b)     Menentukan status gizi 
c)      Untuk menanggulangi masalah gizi di masyarakat
C.Manfaat
Dengan makalah ini diharapkan para perawat dapat melakukan perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi, agar perawat dapat menjadi profesi yang profesional dengan adanya pengetahuan tentang gizi dan dapat menerapkan serta m,emberikan penyuluhan gizi dilingkungannya .
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Ilmu Gizi
Ilmu Gizi  adalah Ilmu yang mempelajari makanan yang diperlukan (berhubungan ) dengan kesehatan .Kata Gizi berasal dari bahasa Arab, yaitu gidza yang atinya makanan .Zat gizi  (nutrien): bahan (zat kimia) yang terdapat dalam makanan  yang diperlukan untuk kesehatan
Makanan  adalah Bahan (tidak termasuk obat) yang menagndung zat   gizi atau zat kimia yang dapat diubah menajdi zat gizi oleh tubuh.Sedangkan diet adalah Susunan bahan makanan dalam sehari yang disusun untuk keperluan tertentu, seperti pengobatan, olahraga, kecantikan, dll
Status Gizi adalah Keadaan tubuh sebagai hasil interaksi zat gizi dengan tubuh sebagai dampak dari konsumsi makanan, dapat diukur dari  fisik (anatmis), klinis dan biokemia.
B.Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Ruang lingkup ilmu gizi sangat luas mulai dari produksi sampai ke penyakit-penyakit akibat kekiuarangan dan kelebihan gizi.
Ada beberapa ringkup ilmu gizi yaitu:
  1. Ilmu gizi dasar
  2. Ilmu gizi masyarakat, meliputi :                            
 a. Tumbuh kembang anak, gizi bumil, remaja dan lansia
             b. Status gizi
             c. epidemiologi gizi,. surveillance gizi, perencanaan dan  evaluasi program gizi
3.      Ilmu gizi klinik, ilmu gizi yang berhubungan dengan penyakit
4.      Ilmu gizi khusus, meliputi :
a)      Gizi Olahraga
b)      Gizi kecantikan
1.      Macronutrient
Yang terdiri dari:        a.Karbohidrat
                                    b.Protein
                                    c.Lemak
                                    d.Mineral
2.      Micronutrient
Yang Terdiri dari:        a.Mineral
                                    b.Vitamin
            C.Zat-Zat Makanan Yang Diperlukan Tubuh
                        Manusia tidak terlepas dari kebutuhannya untuk hidup terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan,untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia dan untuk memperoleh energy agar manusia dapat melakukan kegiatan sehari-hari,maka manusia harus memenuhi kebutuhan gizinya.Zat-Zat gizi yang diperlukan ada 6 macam yaitu:
a.      Air,berfungsi pelarut dan menjaga stabilitas temperature tubuh
b.      Protein,,berfungsi mengganti sel-sel yang rusak ,membantu zat-zat pengatur seperti enzim dan hormone,
c.       Lemak,berfungsi penghasil kalori terbesar,sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
d.      Vitamin,Sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seseorang secara normal.
e.      Karbohidrat,
f.        Garam Mineral
D.Masalah Gizi   Utama Di Indonesia
Masalah gizi adalah gangguan kesehatan seseorang atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhannya akan zat gizi yang diperoleh dari makanan.
Masalah gizi yang dalam bahasa Inggris disebut malnutrition, dibagi dalam dua kelompok yaitu :
     masalah gizi-kurang (under nutrition) dan
     masalah gizi-lebih (over nutrition), baik berupa masalah gizi-makro ataupun gizi-mikro.
MASALAH KURANG GIZI UTAMA DI NDONESIA :
  1. Kurang Energi Protein
  2. Anemia Gizi
  3. Gangguan Akibat Kurang Yodium(GAKY)
  4. Kurang Vitamin A (KVA)
E.Cara Penanggulan Sebagai Seorang Perawat
1.Kurang energy  Protein
Disebabkan karena ketidakseimbangan asupan zat gizi terutama energy dan protein dalam makanan sehari-hari,asupan gizi tidak memenuhi kebutuhan sesuai umur.
Ada beberapa pembagian penyakit kurang energy protein:
a.KWASHIORKOR :
     AKIBAT KEKURANGAN ASUPAN PROTEIN
b.MARASMUS:
     AKIBAT KEKURANGAN ASUPAN ENERGI
c.MARASMIK-KWASHIORKOR:
     AKIBAT KEKURANGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN
Askep Yang harus diberikan:
·         Dapat dilakukan dengan penimbangan balita
·         Memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan
·         Memberikan kapsul Vitamin A dari posyandu
2.Anemia Gizi
TERJADI KARENA KADAR HAEMOGLOBIN DARAH BERADA DIBAWAH BATAS NORMAL
Penyebab  Anemia Gizi:
·         Jumlah Fe tidak cukup dalam makanan
·         Absorpsi Fe rendah
·         Kebutuhan naik
·         Kehilangan darah
Gejala klinis pada anemia Gizi:
  1. LELAH, LETIH, LESU, LEMAH, LALAI
  2. BIBIR PUCAT
  3. NAFAS PENDEK
  4. LIDAH LICIN
  5. DENYUT JANTUNG MENINGKAT
  6. SUSAH BAB
  7. NAFSU MAKAN MENURUN
  8. PUSING
  9. NGANTUK
Askep yang harus diberikan pada anemia gizi:
Sebagai seorang perawat kita dapat melakukan:
      LAKUKAN PEMERIKSAAN TERHADAP TARGET ORGAN SPT : KELOPAK MATA, BIBIR,  KUKU DAN LIDAH
      JIKA KLIEN MEMILIKI TANDA TANDA DIATAS ADA KEMUNGKINAN MENDERITA AGB
      Pemberian tablet besi terutama pada ibu hamil dari posyandu atau puskesmas
3.GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM  (GAKY)
KEADAAN TUBUH YANG DISEBABKAN OLEH KARENA KEKURANGAN ASUPAN ZAT IODIUM
Akibat Dari GAKY:
  1. TERJADI PEMBESARAN KELENJAR GONDOK
  2. JIKA TERJADI PADA IBU HAMIL, AKAN DAPAT MENYEBABKAN ABORTUS, LAHIR MATI, KELAINAN BAWAAN, MENINGKATNYA ANGKA KEMATIAN PRENATAL DAN BAYI LAHIR KRETIN
  3. GANGGUAN FUNGSI MENTAL, GANGGUAN PERTUMBUHAN
  4. HIPOTHIROID
  5. KONDISI LEBIH BERAT AKAN TERJADI BISU TULI, PERKEMBANGAN MENTAL TERGANGGU, LEMAH DAN  KECERDASAN MENURUN
Askep yang dapat diberikan:
·         UNTUK MENGETAHUI KEKURANGAN IODIUM DAPAT DILAKUKAN DETEKSI SECARA KIMIAWI DAN PALPASi
·         Melakukan Program iodisasi garam
·         Melakukan Penyuntikan Preparat Beriodium
·         Melakukan Penyuluhan ke lapangan
·         Memeberikan tetes iodium dan iodisasi air
4.KURANG VITAMIN A (KVA)
      KONDISI YANG DISEBABKAN KARENA KEKURANGAN ASUPAN VITAMIN A
      Keadaan social ekonomi
      Ketidaktahuan seseorang tentang asupan vitamin yang dibutuhkan
      Diakibatkan karena infeksi
      Akibat kekurangan ASI
Askep yang dapat diberikan:
·         KONDISI INI DAPAT DISEMBUHKAN (REVERSIBLE) SEPERTI PADA KONDISI RABUN SENJA, NAMUN PADA KONDISI YANG LEBIH BERAT MAKA TIDAK BISA DISEMBUHKAN (IRREVERSIBLE ) LAGI
·         Distribusi kapsul vitamin A pada anak-anak
·         Melakukan Fortifikasi Makanan
F.Kebutuhan dan Kecukupan  Gizi
1.Kebutuhan Gizi
Konsep Kebutuhan zat gizi menggambarkan bagaimana banyaknya zat gizi minimal yang diperlukan oleh setiap orang agar dapat hidup sehat.Gejala Kekurangan Zat gizi dapat berupa kelaparan,berat badan menurun,produktifitas kerja turun,terjadinya gizi kurang  dan gizi buruk,terjadinya kematian.Sedangkan,Kelebihan Gizi menimbulkan timbunan lemak,gangguan absorpsi dan foksik,penyakit degenerative.
Angka kebutuhan gizi= Angka kecukupan Gizi(AKG)
Angka kecukupan gizi berguna:
·         Untuk Menilai konsumsi gizi
·         Pendidikan Gizi
·         Perencanaan makanan Tambahan
·         Perencanaan Penyediaan Pangan Regional/nasional
·         Patokan label pangan
Yang Mempengaruhi Angka kecukupan Gizi:
·         Umur
·         Aktivitas
·         Jenis kelamin
·         Ukuran Tubuh
·         Keadaan fisiologis
·         Suhu
2.Kecukupan Gizi
Kecukupan gizi meliputi :
·         kualitatif:nilai social,citarasa,jenis
·         kuantitatif:banyaknya kandungan gizi makanan
ada lima kelompok besar yang harus dipenuhi pada kebutuhan yang terdiri dari 45-50 macam zat gizi:
·         Energi:50-60% karbohidrat 12-15% protein <30% lemak
·         10 asam amino esensial
·         3 lemak esensial
·         14 macam vitamin
·         15-19 mineral
·         Serat
·         Air
Recommended Daily Allowance(RDA)
Jumlah zat gizi yang dianjurkan,dikonsumsi setiap hari.Nilai RDA disetiap Negara berbgeda tergantung pada:
·         Tingkat Kesehatan/gizi masyarakat yang ingin dicapai
·         Tingkat daya beli masyarakat Negara yang bersangkutan
·         Distribusi umur penduduk
·         Distribusi seks
·         Kondisi Fisik (hamil,laktasi)
Penyusunan menu seimbang Ditentukan Oleh:
·         Gizi -------sesuai dengan kecukupan
·         Preferensi------ kesukaan
·         Ekonomi------- sesuai daya beli
Askep yang harus diberikan:
·         Membuat daftar kecukupn zat gizi(AKG)
·         Membuat kompisisi  bahan Pangan (DKBM)
·         Membuat daftar bahan penukar dan sesuai ukuran rumah tangga(URT)
3.Cara Untuk Meneliti Kebutuhan Zat Gizi
1)      Cara Langsung
a.      Teknik Kuratif
·         Sejumlah subjek diberi diet basal dengan susunan lengkap kecukupan gizi yang akan ditentukan sampai menunjukkan gejala defisiensi kemudian diberi tambahan diet sedikit demi sedikit
b.      Teknik Prefentif
·         Subjek sahat diberi diet lengkap,kemudian diteliti dikeluarkan secara berangsur-angsur sampai menunjukan gejala defisiensi
2)      Menghitung pola aktivitas jasmani
·         Tidur: 1-1,1 kkal/kg bb/jam
·         Rebahan: : 1-1,1 kkal/kg bb/jam
·         Duduk-duduk:1-1,5 kkal/kg bb/jam
·         Berdiri:1,5-3,5 kkal/kg bb/jam
·         Berjalan:2,5-5 kkal/kg bb/jam
4.Kebutuhan Energi
Energy yang dibutuhkan untuk:
·         Metabolisme basal
·         Kerja Luar
·         Pertumbuhan
·         Mempertahankan Suhu tubuh
Metabolisme basal diperlukan untuk Mempertahankan :
q   Tegangan jaringan
q   Suhu tubuh
q   Aktifitas pernafasan, jantung, pencernaan
q   dll
LAJU METABOLISME BASAL
Laju metabolisme basal (“basal metabolic rate”= BMR) ialah :
“Jumlah energi yang diperlukan untuk  berbagai fungsi biologis yang paling  dasar”.
Nilai ini diukur pada seseorang yang berada dalam keadaan puasa,istirahat, tetap dalam keadaan sadar, memakai pakaian yang tipis dan berada dalam kamar yang hangat. Dalam keadaan ini, lemaklah yang terutama digunakan sebagai bahan bakar untuk proses metabolisme sehingga nilai RQ mendekati 0,8.BMR dinyatakan dalam kkal per m2 luas permukaan tubuh/jam .

Besar BMR dipengaruhi oleh:
·         Umur
·         Jenis
·          Kelamin
·         Illness/injury
·         Temperatur
·         Hormonal
·         Stress,
·         Kehamilan
Perhitungan kebutuhan energi cara sederhana:
  • BMR+ Aktifitas Fisik + Pencernaan
  • BMR = 0.9-1.1 kal/kg BB/jam
  • Aktifitas fisik = 0.9 – 15 kal/kg BB/jam
  •  SDA (Pencernaan) = 10 % dari total
Perhitungan Kebutuhan Energi Basal /BMR (Anjuran / Penggunaan di Klinik)
Rumus Harris dan Benedict (1909) :
BMR Laki-laki      : 66,5 + 13,7 BB + 5,0 TB – 6,8 U
BMR Perempuan : 665 + 9,6 BB + 1,8 TB – 4,7 U
è BB = Berat Badan dalam kg;
è   B = Tinggi Badan dalam cm:
è    U = Umur)
Bassal metabolisme Rate(BMR)
Penghitungan BMR
BMR=      BEM (24 JAM)              x 24 jam              
Luas permukaan tubuh
Pria dewasa:36-41 kalori/m2/jam
Wanita dewasa: 34-38 kalori/m2/jam
Thermogenesis
Faktor yang mempengaruhi adalah
·         Proses makan
·         Zat thermogenic
·         Kedinginan
·         Pengaruh psikologi
G.METODA PENILAIAN STATUS GIZI
1.     Penilaian status gizi secara langsung
·        Antropometri
antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi    
·        Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi
·        Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi
·        Biofisik
adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi digunaakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik(epidemic of night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
2. Penilaian gizi secara tidak langsung
·        Survei Konsumsi Makanan
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi adalah metode penentuan status gizi
·        Statistik Vital
adalah dengan menganalisis dan beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan gizi
·        Faktor Ekologi
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penilaian status gizi:
·        Tujuan
pengukuran sangat perlu diperhatikan dalam memilih metode,seperti
tujuan ingin melihat fisik seseorang, maka metode yang digunakan adalah
Antropometri
·        Unit sampel yang akan diukur
unit sampel yang akan diukur sangat mempengaruhi penggunaan metode penilaian status gizi.
·        Jenis informasi yang dibutuhkan
Pemilihan metode penilaian status gizi sangat tergantung pula dari jenis imformasi yang diberikan.jenis informasi itu antara lain: aspan makanan, berat dan tinggi badan, tingkat hemoglobin dan situasi sosial ekonomi
·        Tingkat reliabilitas dan akurasi yang dibutuhkan
Penilaian stutus gizi memounyai tingkat reliabilitas dan akurasi yang berbeda-beda.
·        Pada umumnya fasilitas dan peralayan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi secara antropometri relatif lebih mudah didapat dibandingkan dengan peralatan penentuan status gizi dengan Biokimia
·        Tenaga
Jenis tenaga yang digunakan  dalam pengumpulan data status gizi antara lain: Ahli Gizi, Dokter, Ahli Kimia, dan tenaga lain.
·        Waktu
Ketersediaan wakyu dalam pengukuran status gizi sangat mempengaruhi metode yang akan digunakan.
·        Dana
Masalah dana sangat mempengaruhi jenis metode yang akan digunakan untuk menilai status gizi. Umumnya pengunaan metode biokimia relatif mahal dibandingkan dengan metode lain. Pengunaan metode disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penilaian status gizi.
H.Menilai Status Gizi
BEBERAPA CARA MENILAI STATUS GIZI
1.     Pengukuran Antropometri
2.     Pemeriksaan gejala-gejala klinik
3.     Pemeriksaan biokimia darah
1.PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Mengukur beberapa   ukuran tubuh, yaitu :
1.     Berat badan
2.     Tinggi badan
3.     Lingkaran kepala
4.     Lingkaran lenganm atas
5.     Lingkaran perut
6.     Lingkaran pinggang
7.     Lingkaran pinggul
PENILAIANNYA
1.     Membandingkan ukuran-ukuran itu dengan standar (baku)
2.     Melihat rasio (perbandingan) beberapa ukuran , seperti BB menurut Tinggi Badan
3.     Mengkombinasikan beberapa ukuran sekaligus
      Contoh :
                     TB menurut umur, dikombinasikan dengan
                     BB menurut Tinggi Badan (TB)
Berat Badan (BB/U)
·        Refleksi massa otot lemak
·        Sensitif terhadap infeksi dan asupan masuk
·        Ukuran labil
·        Peningkatan BB sesuai usia
·        Menggambarkan status gizi masa kini
Keunggulan
·         Mudah dan cepat
·        Tidak perlu tenaga profesional
·        Sensitif untuk masalah jangka pendek pendek
·        Deteksi kegemukan
Kekurangan:
       Keliru bila ada oedem dan asites
       Perlu data umur akurat
       Sering salah ukur: pakaian, makanan, makanan dan anak bergerak saat diukur
Berat badan (BB/TB)
o   Perkembangan BB sering liner dengan TB
o   Untuk status gizi saat ini
o   Indeks kekurusan
o   Indeks perlu usia anak
o   Kelebihan: tidak perlu umur, bisa bedakan anak gemuk, kurus, normal
Kekurangan:
o   Tidak deteksi anak pendek, normal, tinggi
o   Sulit ukur TB/PB (TB> 2th)
o   Salah baca hasil ukur
Klasifikasi status gizi :
1.     Gomez
2.     Waterlow
3.     Welcome trust
4.     Quetelet index
Modifikasi klasifikasi Gomez:
Cara lama berdasarkan % dari Baku (Standard)
·        >80 %    :  Standar Normal
·        70-80 % : KEP Ringan
·        60-69 %  : KEP Sedang
·        <60 %     : KEP berat
Cara baru : Z score, yaitu memakai Simpang bak Standard Devias status gizi ditentukan berdasarkan berapa SD kurang/lebih dihitung dari median. Cara ini dipakai untuk semua parameter, yaitu BB/U, TB/U, BB/TB, Lila/U, dsb
·        >3 SD Obesitas
·        +2- +3SD: Overweight
·        -2 SD- +2 SD  : Gizi Normal (baik)
·        -2 SD - -3 SD  : Gizi Kurang
·        <-3 SD             : Gizi buruk
KOMBINASI TB DAN BB
KLASIFIKASI MENURUT WATERLOW
 NO
TB/U
BB/U
BB/TB
STATUS GIZI
1
N
N
N
Gizi baik
2*
N
R
R
Acute malnutriton
3
R
R
N
Postmalnutrition
4**
R
R
R
Chronic prolonged malnutrition
TB/U
BB/TB Normal                          -2SD-+2SD
         BB/TB  Rendah                      < -2SD
TB/U         -2SD-+2SD
Normal
Acute malnutrition
TB/U       <-2SD
Postmalnutrition
Chronic prolonged malnutrition
KOMBINASI  DAN GEJALA KLINIS BB
BERAT BADAN
OEDEMA (SEMBAB)
TANPA OEDEM (TANPA SEMBAB)
60-70 % STANDARD
KWASHIORKOR
GIZI KURANG
<60 % STANDARD
MARASMIC-KWASHIORKOR
MARASMUS
I.PERAN  ASUHAN GIZI KLINIK DALAM PENYEMBUHAN PENYAKIT
NUTRISI KLINIK MERUPAKAN KOMBINASI ANTARA
ILMU GIZI dan ILMU PENYAKIT
Didukung oleh beberapa cabang ilmu lainnya :
  1. Ilmu Psikologi klinik
  2. Ilmu Keperawatan
  3. Ilmu Budaya (antropologi sosial)
PERAN NUTRISI SEBAGAI DASAR PENYEMBUHAN
STRESS FISIK KARENA PENYAKITNYA:
POLA PENYAKIT :
  1. Trauma
  2. Luka bakar
  3. Peyakit Infeksi (saluran cerna dan non saluran cerna)
  4.  Penyakit Cardiovasculer
a)      Hipertensi
b)       Penyakit jantung koroner
c)      Stroke 
5. Penyakit ginjal
6. Penyakit hati
a)      Cirrhocis  hepatis
b)      Carcinoma
7. Tumor ganas, terutama saluran cerna, Paru, payu dara rahim, hati, kulit, dll
Stress fisik disebabkan oleh
      Proses dan perjalanan penyakit
      Berat-ringannya penyakit
      Prognosa penyakit
Stress psiko-emosional disebabkan oleh
      Fasilitas perawatan
      Gambaran (prognosa)  penyakit 
      Tindakan dan pengobatan yang akan dilalui
Stress psiko-sosial  disebabkan oleh
      Terpisah (terisolasi) dari lingkungan
      Kecemasan karena kemungkinan kehilangan pekerjaan/jabatan 
      Besarnya biaya yang harus disediakan
PERAN NUTRISI YANG AMAT PENTING DI KLINIK
  1. Memberikan zat gizi yang cukup menurut kebutuhan individu (penderita) sesuai dengan jenis penyakit  dan kodisi   penderitanya, sehingga ada makanan  yang disebut Diet tinggi kalori dan Diet rendah kalori  Diet tinggi serat  dan Diet rendah serat, dst
  2. Tidak memperberat beban kerja organ-organ tubuh penderita
  3. Mempercepat proses penyembuhan,misalnya Diet tinggi asam mino essensial, DHA, vitamin A, seperti Diet dari kaldu ikan tuna, dll
  4. Memberikan rasa optimisme, spirit  dan dorongan untuk sembuh kepada penderita
APA YANG SERING TERJADI DI RUMAH SAKIT
  1. Terhadap pasien,                                                                                           
a) Perhatian terhadap status gizi pasien sering diabaikan
b) Monitoring dan evaluasi (monev) Diet pasien hampir tidak pernah dilakukan
c)  Faktor selera, kesukaan atau pantangan terhadap makanan tidak diperhitungkan
2. Terhadap makanan
a. Diet disiapkan berdasarkan daftar penyakit yang dikirimkan   dari bagian perawatan tanpa melihat kondisi pasien, status gizi, dll
b. Cara masak, bentuk makanan dan cara penyajian etike/perilaku menyajikan makanan tidaklah bagian yang dipertimbangkan  
KENDALA DALAM PELAKSANAAN NUTRISI KLINIK
  1. Nutrisi klinik belum dianggap sebagai bagian dari proses penyembuhan
  2. Diagnosis status  gizi dan terapi diet dibuat oleh dokter yang merawat  penderita , bukan oleh ahli/spesialis gizi
  3. Para ahli gizi hanya menyiapkan Diet yang diminta oleh bagian perawatan tanpa melihat kondisi pasien.
  4. Perilaku petugas penyaji maupun perawatan belum mendukung pelaksanaan peran nutrisi di klinik
  5. Pengetahuan tentang ilmu gizi klinik para pelaksana perawatan pasien masih sagat kurang
  6. Tenaga ahli/spesialis gizi klinik yang   bertugas di RS sangat kurang
  7. Penyuluhan tentang gizi terhadap penderita amat
J.NUTRISI  ENTERAL DAN PARENTERAL
1.     Asuhan gizi klinik di Rumah Sakit
Untuk mencapai tujuan diperlukan pemberian makanan pada penderita agar:
·         Mengurangi beban kerja organ,terutama kerja jantung hati dan ginjal
·         Membantu mempercepat pertumbuhan
·         Sebagai terapi
2.      Jenis Makanan dirumah sakit
a)      Enteral:makanan masuk melalui saluran cerna
·         Melalui mulut
·         Melalui lambung
b)      Parenteral:makanan melalui pembuluh darah
·         Sentral melalui pembuluh arteri
·         Perifer melalui vena
3.      Nutrisi enteral
Misalnya pada pasien dengan PEM sedang-berat dengan asupan Peroral tidak adekuat >3 hari.Kemudian PEM ringan dengan asupan peroral < 50% kebutuhan normal selama >7 hari,Disfagia,trauma berat,penyakit inflamasi usus,fistula enetrokutan bagian distal usu,enteroktomi pada periode recovery.Sedangkan kontraindikasinya terjadi pada ileus,obstruksi,diare massif,fistula usus kecil,pangkreatitis berat serta renjatan/shok.
4.      Nutrisi Parenteral:
Adalah suatui cara pemberian nutrient secara total atau partial melalui pembuluh vena untuk mencapai keadaan gizi yang adekuat apabila dengan nutrisi oral atau enteral keadaan tersebut tidak tercapai.
5.      Standar makanan di rumah sakit
Makanan Biasa:
·         Mengandung cukup kalori,protein vitamin dan mineral
·         Susunan makanan sama dengan makanan orang sehat
·         Tidak diperbolehkan memakan makanan yang merangsang
Makanan Lunak
·         Diberikan kepada penderita sesudah opersi tertentu dan pada penyakit infeksi dengan kenaikan suhu badan tidak terlalu tinggi
·         Dapat diberikan langsung atau merupakan perpindahan dari makan saring ke makanan biasa
·         Mudah dicerna,rendah serat dan tidak mengandung bumbu merangsang
·         Cukup kalori protein dan zat gizi lainnya.
Makanan Saring:
·         diberikan pada penderita sesudah mengalami operasi tertentu,infeksi akut,infeksi saluran pencernaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar