BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sekitar 37,3 juta penduduk hidup di bawah garis kemiskinan,
separo dari total rumah tangga yang ada di indonesia saat ini, mengonsumsi
makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari,lima juta balita berstatus gizi
kurang, dan lebih dari 100 juta penduduk berisiko terhadap berbagai masalah
kurang gizi. Rendahnya
konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi oleh
individu, akan dapat mengakibatkan :
– terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh,
– lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit,
– serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja.
Kekurangan gizi
pada bayi dan anak balita, dapat mengakibatkan :
– terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan
spiritual.
– pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan
sangat sulit untuk diperbaiki.
– Kekurangan gizi pada bayi dan balita, akan mengakibatkan
rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Terdapat dua faktor yang terkait langsung dengan masalah gizi
khususnya gizi buruk atau kurang, yaitu:intake zat gizi yang bersumber dari
makanan dan infeksi penyakit Kedua
faktor yang saling mempengaruhi tersebut terkait dengan berbagai faktor
penyebab tidak langsung yaitu ketahanan dan keamanan pangan, perilaku gizi,
kesehatan badan dan sanitasi lingkungan. Sehingga dalam hal ini perawat perawat
harus bias mendapatkan gambaran tentang status gizi dan pengetahuan yang luas
tentang gizi di Indonesia yang akan dibahas dalam makalah ini.
B.Tujuan
1.
Tujuan
Umum
Mahasiswa perawat mampu: melakukan
deteksi dini gangguan pertumbuhan dan tindak lanjut dan bagaimana dalam
menanggapi gizi di lingkungan sekitarnya.
2.
Tujuan
Khusus
Mahasiswa perawat mampu:
a) Melakukan pemantauan pertumbuhan
b) Menentukan status gizi
c) Untuk menanggulangi masalah gizi di
masyarakat
C.Manfaat
Dengan makalah ini
diharapkan para perawat dapat melakukan perubahan sesuai dengan perkembangan
zaman dan teknologi, agar perawat dapat menjadi profesi yang profesional dengan adanya pengetahuan
tentang gizi dan dapat menerapkan serta m,emberikan penyuluhan gizi
dilingkungannya .
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Ilmu Gizi
Ilmu
Gizi adalah Ilmu yang mempelajari makanan yang
diperlukan (berhubungan ) dengan kesehatan .Kata Gizi berasal dari bahasa Arab,
yaitu gidza yang atinya makanan .Zat gizi
(nutrien): bahan (zat kimia) yang terdapat dalam makanan yang diperlukan untuk kesehatan
Makanan
adalah Bahan (tidak termasuk obat) yang
menagndung zat gizi atau zat kimia yang
dapat diubah menajdi zat gizi oleh tubuh.Sedangkan diet adalah Susunan bahan makanan dalam sehari yang
disusun untuk keperluan tertentu, seperti pengobatan, olahraga, kecantikan, dll
Status Gizi adalah Keadaan tubuh
sebagai hasil interaksi zat gizi dengan tubuh sebagai dampak dari konsumsi
makanan, dapat diukur dari fisik
(anatmis), klinis dan biokemia.
B.Ruang
Lingkup Ilmu Gizi
Ruang lingkup ilmu gizi sangat luas
mulai dari produksi sampai ke penyakit-penyakit akibat kekiuarangan dan
kelebihan gizi.
Ada beberapa ringkup ilmu gizi yaitu:
- Ilmu gizi dasar
- Ilmu gizi masyarakat, meliputi :
a. Tumbuh kembang anak, gizi bumil, remaja
dan lansia
b. Status gizi
c. epidemiologi gizi,. surveillance gizi,
perencanaan dan evaluasi program gizi
3.
Ilmu
gizi klinik, ilmu gizi yang berhubungan dengan penyakit
4.
Ilmu
gizi khusus, meliputi :
a) Gizi
Olahraga
b) Gizi
kecantikan
1.
Macronutrient
Yang
terdiri dari: a.Karbohidrat
b.Protein
c.Lemak
d.Mineral
2.
Micronutrient
Yang
Terdiri dari: a.Mineral
b.Vitamin
C.Zat-Zat
Makanan Yang Diperlukan Tubuh
Manusia tidak terlepas
dari kebutuhannya untuk hidup terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan,untuk
pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia dan untuk memperoleh energy agar
manusia dapat melakukan kegiatan sehari-hari,maka manusia harus memenuhi
kebutuhan gizinya.Zat-Zat gizi yang diperlukan ada 6 macam yaitu:
a. Air,berfungsi
pelarut dan menjaga stabilitas temperature tubuh
b. Protein,,berfungsi
mengganti sel-sel yang rusak ,membantu zat-zat pengatur seperti enzim dan
hormone,
c. Lemak,berfungsi
penghasil kalori terbesar,sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
d. Vitamin,Sangat
berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seseorang secara normal.
e. Karbohidrat,
f.
Garam Mineral
D.Masalah Gizi Utama Di Indonesia
Masalah gizi adalah gangguan kesehatan seseorang atau masyarakat
yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhannya akan zat gizi
yang diperoleh dari makanan.
Masalah gizi yang dalam
bahasa Inggris disebut malnutrition,
dibagi dalam dua kelompok yaitu :
– masalah gizi-kurang (under
nutrition) dan
– masalah gizi-lebih (over
nutrition), baik berupa masalah gizi-makro ataupun gizi-mikro.
MASALAH
KURANG GIZI UTAMA DI NDONESIA :
- Kurang Energi Protein
- Anemia Gizi
- Gangguan Akibat Kurang Yodium(GAKY)
- Kurang Vitamin A (KVA)
E.Cara
Penanggulan Sebagai Seorang Perawat
1.Kurang
energy Protein
Disebabkan karena ketidakseimbangan
asupan zat gizi terutama energy dan protein dalam makanan sehari-hari,asupan
gizi tidak memenuhi kebutuhan sesuai umur.
Ada beberapa pembagian penyakit
kurang energy protein:
a.KWASHIORKOR :
–
AKIBAT KEKURANGAN ASUPAN PROTEIN
b.MARASMUS:
–
AKIBAT KEKURANGAN ASUPAN ENERGI
c.MARASMIK-KWASHIORKOR:
–
AKIBAT KEKURANGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN
Askep Yang
harus diberikan:
·
Dapat dilakukan dengan penimbangan
balita
·
Memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan
pekarangan
·
Memberikan kapsul Vitamin A dari
posyandu
2.Anemia
Gizi
TERJADI KARENA KADAR HAEMOGLOBIN
DARAH BERADA DIBAWAH BATAS NORMAL
Penyebab Anemia Gizi:
·
Jumlah Fe tidak cukup dalam makanan
·
Absorpsi Fe rendah
·
Kebutuhan naik
·
Kehilangan darah
Gejala klinis pada anemia Gizi:
- LELAH, LETIH, LESU, LEMAH, LALAI
- BIBIR PUCAT
- NAFAS PENDEK
- LIDAH LICIN
- DENYUT JANTUNG MENINGKAT
- SUSAH BAB
- NAFSU MAKAN MENURUN
- PUSING
- NGANTUK
Askep yang
harus diberikan pada anemia gizi:
Sebagai
seorang perawat kita dapat melakukan:
•
LAKUKAN PEMERIKSAAN TERHADAP TARGET ORGAN SPT : KELOPAK MATA,
BIBIR, KUKU DAN LIDAH
•
JIKA KLIEN MEMILIKI TANDA TANDA DIATAS ADA KEMUNGKINAN
MENDERITA AGB
•
Pemberian tablet besi terutama pada ibu hamil dari posyandu
atau puskesmas
3.GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM (GAKY)
KEADAAN
TUBUH YANG DISEBABKAN OLEH KARENA KEKURANGAN ASUPAN ZAT IODIUM
Akibat
Dari GAKY:
- TERJADI PEMBESARAN KELENJAR GONDOK
- JIKA TERJADI PADA IBU HAMIL, AKAN DAPAT MENYEBABKAN ABORTUS, LAHIR MATI, KELAINAN BAWAAN, MENINGKATNYA ANGKA KEMATIAN PRENATAL DAN BAYI LAHIR KRETIN
- GANGGUAN FUNGSI MENTAL, GANGGUAN PERTUMBUHAN
- HIPOTHIROID
- KONDISI LEBIH BERAT AKAN TERJADI BISU TULI, PERKEMBANGAN MENTAL TERGANGGU, LEMAH DAN KECERDASAN MENURUN
Askep yang
dapat diberikan:
·
UNTUK
MENGETAHUI KEKURANGAN IODIUM DAPAT DILAKUKAN DETEKSI SECARA KIMIAWI DAN PALPASi
·
Melakukan Program iodisasi garam
·
Melakukan Penyuntikan Preparat
Beriodium
·
Melakukan Penyuluhan ke lapangan
·
Memeberikan tetes iodium dan iodisasi
air
4.KURANG
VITAMIN A (KVA)
•
KONDISI YANG DISEBABKAN KARENA KEKURANGAN ASUPAN VITAMIN A
•
Keadaan social ekonomi
•
Ketidaktahuan seseorang tentang asupan vitamin yang
dibutuhkan
•
Diakibatkan karena infeksi
•
Akibat kekurangan ASI
Askep
yang dapat diberikan:
·
KONDISI
INI DAPAT DISEMBUHKAN (REVERSIBLE) SEPERTI PADA KONDISI RABUN SENJA, NAMUN PADA
KONDISI YANG LEBIH BERAT MAKA TIDAK BISA DISEMBUHKAN (IRREVERSIBLE ) LAGI
·
Distribusi kapsul vitamin A pada
anak-anak
·
Melakukan Fortifikasi Makanan
F.Kebutuhan dan Kecukupan Gizi
1.Kebutuhan
Gizi
Konsep Kebutuhan zat gizi
menggambarkan bagaimana banyaknya zat gizi minimal yang diperlukan oleh setiap
orang agar dapat hidup sehat.Gejala Kekurangan Zat gizi dapat berupa
kelaparan,berat badan menurun,produktifitas kerja turun,terjadinya gizi
kurang dan gizi buruk,terjadinya
kematian.Sedangkan,Kelebihan Gizi menimbulkan timbunan lemak,gangguan absorpsi
dan foksik,penyakit degenerative.
Angka
kebutuhan gizi= Angka kecukupan Gizi(AKG)
Angka kecukupan gizi berguna:
·
Untuk Menilai konsumsi gizi
·
Pendidikan Gizi
·
Perencanaan makanan Tambahan
·
Perencanaan Penyediaan Pangan
Regional/nasional
·
Patokan label pangan
Yang
Mempengaruhi Angka kecukupan Gizi:
·
Umur
·
Aktivitas
·
Jenis kelamin
·
Ukuran Tubuh
·
Keadaan fisiologis
·
Suhu
2.Kecukupan
Gizi
Kecukupan
gizi meliputi :
·
kualitatif:nilai
social,citarasa,jenis
·
kuantitatif:banyaknya
kandungan gizi makanan
ada
lima kelompok besar yang harus dipenuhi pada kebutuhan yang terdiri dari 45-50
macam zat gizi:
·
Energi:50-60% karbohidrat 12-15%
protein <30% lemak
·
10 asam amino esensial
·
3 lemak esensial
·
14 macam vitamin
·
15-19 mineral
·
Serat
·
Air
Recommended Daily Allowance(RDA)
Jumlah
zat gizi yang dianjurkan,dikonsumsi setiap hari.Nilai RDA disetiap Negara
berbgeda tergantung pada:
·
Tingkat Kesehatan/gizi masyarakat
yang ingin dicapai
·
Tingkat daya beli masyarakat Negara
yang bersangkutan
·
Distribusi umur penduduk
·
Distribusi seks
·
Kondisi Fisik (hamil,laktasi)
Penyusunan menu seimbang Ditentukan
Oleh:
·
Gizi -------sesuai dengan kecukupan
·
Preferensi------ kesukaan
·
Ekonomi------- sesuai daya beli
Askep yang harus diberikan:
·
Membuat daftar kecukupn zat gizi(AKG)
·
Membuat kompisisi bahan Pangan (DKBM)
·
Membuat daftar bahan penukar dan
sesuai ukuran rumah tangga(URT)
3.Cara Untuk
Meneliti Kebutuhan Zat Gizi
1) Cara
Langsung
a. Teknik
Kuratif
·
Sejumlah subjek diberi diet basal
dengan susunan lengkap kecukupan gizi yang akan ditentukan sampai menunjukkan
gejala defisiensi kemudian diberi tambahan diet sedikit demi sedikit
b. Teknik
Prefentif
·
Subjek sahat diberi diet
lengkap,kemudian diteliti dikeluarkan secara berangsur-angsur sampai menunjukan
gejala defisiensi
2) Menghitung
pola aktivitas jasmani
·
Tidur: 1-1,1 kkal/kg bb/jam
·
Rebahan: : 1-1,1
kkal/kg bb/jam
·
Duduk-duduk:1-1,5 kkal/kg bb/jam
·
Berdiri:1,5-3,5 kkal/kg bb/jam
·
Berjalan:2,5-5 kkal/kg bb/jam
4.Kebutuhan Energi
Energy yang dibutuhkan untuk:
·
Metabolisme basal
·
Kerja Luar
·
Pertumbuhan
·
Mempertahankan Suhu tubuh
Metabolisme
basal diperlukan untuk Mempertahankan :
q Tegangan jaringan
q Suhu tubuh
q Aktifitas pernafasan, jantung, pencernaan
q dll
LAJU METABOLISME BASAL
Laju metabolisme basal (“basal metabolic rate”= BMR) ialah :
“Jumlah
energi yang diperlukan untuk berbagai
fungsi biologis yang paling dasar”.
Nilai ini diukur pada
seseorang yang berada dalam keadaan puasa,istirahat, tetap dalam keadaan sadar,
memakai pakaian yang tipis dan berada dalam kamar yang hangat. Dalam keadaan
ini, lemaklah yang terutama digunakan sebagai bahan bakar untuk proses
metabolisme sehingga nilai RQ mendekati 0,8.BMR dinyatakan dalam kkal per m2
luas permukaan tubuh/jam .
Besar BMR dipengaruhi oleh:
·
Umur
·
Jenis
·
Kelamin
·
Illness/injury
·
Temperatur
·
Hormonal
·
Stress,
·
Kehamilan
Perhitungan kebutuhan energi cara sederhana:
- BMR+ Aktifitas Fisik + Pencernaan
- BMR = 0.9-1.1 kal/kg BB/jam
- Aktifitas fisik = 0.9 – 15 kal/kg BB/jam
- SDA (Pencernaan) = 10 % dari total
Perhitungan
Kebutuhan Energi Basal /BMR (Anjuran / Penggunaan di Klinik)
Rumus Harris dan Benedict (1909) :
BMR
Laki-laki : 66,5 + 13,7 BB + 5,0 TB
– 6,8 U
BMR
Perempuan : 665 + 9,6 BB + 1,8 TB – 4,7 U
è BB = Berat Badan dalam kg;
è
B = Tinggi Badan dalam cm:
è
U = Umur)
Bassal metabolisme Rate(BMR)
Penghitungan
BMR
BMR=
BEM (24 JAM) x 24 jam
Luas permukaan tubuh
Pria
dewasa:36-41 kalori/m2/jam
Wanita
dewasa: 34-38 kalori/m2/jam
Thermogenesis
Faktor
yang mempengaruhi adalah
·
Proses makan
·
Zat thermogenic
·
Kedinginan
·
Pengaruh psikologi
G.METODA PENILAIAN STATUS GIZI
1. Penilaian status gizi
secara langsung
·
Antropometri
antropometri artinya
ukuran tubuh manusia. Antropometri secara umum
digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi
·
Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting
untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas
perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat
gizi
·
Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi
keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi
·
Biofisik
adalah metode penentuan status gizi dengan
melihat kemampuan fungsi digunaakan dalam situasi tertentu seperti kejadian
buta senja epidemik(epidemic of night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
2. Penilaian
gizi secara tidak langsung
·
Survei
Konsumsi Makanan
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi
adalah metode penentuan status gizi
·
Statistik
Vital
adalah dengan menganalisis dan beberapa statistik
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian
akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan gizi
·
Faktor Ekologi
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah
ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan
budaya
Faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penilaian status gizi:
·
Tujuan
pengukuran
sangat perlu diperhatikan dalam memilih metode,seperti
tujuan ingin
melihat fisik seseorang, maka metode yang digunakan adalah
Antropometri
·
Unit sampel yang akan diukur
unit sampel yang
akan diukur sangat mempengaruhi penggunaan metode penilaian status gizi.
·
Jenis informasi yang dibutuhkan
Pemilihan metode
penilaian status gizi sangat tergantung pula dari jenis imformasi yang
diberikan.jenis informasi itu antara lain: aspan makanan, berat dan tinggi badan,
tingkat hemoglobin dan situasi sosial ekonomi
·
Tingkat reliabilitas dan akurasi yang
dibutuhkan
Penilaian stutus
gizi memounyai tingkat reliabilitas dan akurasi yang berbeda-beda.
·
Pada umumnya fasilitas dan peralayan
yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi secara antropometri relatif lebih
mudah didapat dibandingkan dengan peralatan penentuan status gizi dengan
Biokimia
·
Tenaga
Jenis tenaga yang digunakan dalam pengumpulan data status gizi antara
lain: Ahli Gizi, Dokter, Ahli Kimia, dan tenaga lain.
·
Waktu
Ketersediaan wakyu dalam pengukuran status gizi sangat
mempengaruhi metode yang akan digunakan.
·
Dana
Masalah dana sangat mempengaruhi jenis metode yang akan
digunakan untuk menilai status gizi. Umumnya pengunaan metode biokimia relatif
mahal dibandingkan dengan metode lain. Pengunaan metode disesuaikan dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam penilaian status gizi.
H.Menilai
Status Gizi
BEBERAPA CARA MENILAI STATUS GIZI
1. Pengukuran Antropometri
2. Pemeriksaan gejala-gejala
klinik
3. Pemeriksaan biokimia darah
1.PENGUKURAN
ANTROPOMETRI
Mengukur beberapa ukuran tubuh, yaitu :
1. Berat badan
2. Tinggi badan
3. Lingkaran kepala
4. Lingkaran lenganm atas
5. Lingkaran perut
6. Lingkaran pinggang
7. Lingkaran pinggul
PENILAIANNYA
1. Membandingkan
ukuran-ukuran itu dengan standar (baku)
2. Melihat rasio
(perbandingan) beberapa ukuran , seperti BB menurut Tinggi Badan
3. Mengkombinasikan beberapa
ukuran sekaligus
Contoh :
TB menurut umur,
dikombinasikan dengan
BB menurut Tinggi Badan
(TB)
Berat Badan (BB/U)
·
Refleksi
massa otot lemak
·
Sensitif
terhadap infeksi dan asupan masuk
·
Ukuran
labil
·
Peningkatan
BB sesuai usia
·
Menggambarkan
status gizi masa kini
Keunggulan
·
Mudah dan
cepat
·
Tidak perlu tenaga profesional
·
Sensitif untuk masalah jangka pendek pendek
·
Deteksi kegemukan
Kekurangan:
– Keliru bila ada oedem dan asites
– Perlu data umur akurat
– Sering salah ukur:
pakaian, makanan, makanan dan anak bergerak saat diukur
Berat badan (BB/TB)
o
Perkembangan
BB sering liner dengan TB
o
Untuk
status gizi saat ini
o
Indeks
kekurusan
o
Indeks
perlu usia anak
o
Kelebihan:
tidak perlu umur, bisa bedakan anak gemuk, kurus, normal
Kekurangan:
o
Tidak
deteksi anak pendek, normal, tinggi
o
Sulit
ukur TB/PB (TB> 2th)
o
Salah
baca hasil ukur
Klasifikasi status gizi :
1.
Gomez
2.
Waterlow
3.
Welcome trust
4.
Quetelet index
Modifikasi
klasifikasi Gomez:
Cara lama berdasarkan % dari Baku
(Standard)
·
>80
% :
Standar Normal
·
70-80
% : KEP Ringan
·
60-69
% : KEP Sedang
·
<60
% : KEP berat
Cara baru : Z score, yaitu memakai
Simpang bak Standard Devias status gizi ditentukan berdasarkan berapa SD
kurang/lebih dihitung dari median. Cara ini dipakai untuk semua parameter,
yaitu BB/U, TB/U, BB/TB, Lila/U, dsb
·
>3
SD Obesitas
·
+2-
+3SD: Overweight
·
-2
SD- +2 SD : Gizi Normal (baik)
·
-2
SD - -3 SD : Gizi Kurang
·
<-3
SD : Gizi buruk
KOMBINASI
TB DAN BB
KLASIFIKASI MENURUT WATERLOW
NO
|
TB/U
|
BB/U
|
BB/TB
|
STATUS GIZI
|
1
|
N
|
N
|
N
|
Gizi
baik
|
2*
|
N
|
R
|
R
|
Acute
malnutriton
|
3
|
R
|
R
|
N
|
Postmalnutrition
|
4**
|
R
|
R
|
R
|
Chronic
prolonged malnutrition
|
TB/U
|
BB/TB Normal -2SD-+2SD
|
BB/TB Rendah < -2SD
|
TB/U -2SD-+2SD
|
Normal
|
Acute malnutrition
|
TB/U <-2SD
|
Postmalnutrition
|
Chronic prolonged malnutrition
|
KOMBINASI DAN GEJALA KLINIS BB
BERAT BADAN
|
OEDEMA (SEMBAB)
|
TANPA OEDEM (TANPA
SEMBAB)
|
60-70 % STANDARD
|
KWASHIORKOR
|
GIZI KURANG
|
<60 % STANDARD
|
MARASMIC-KWASHIORKOR
|
MARASMUS
|
I.PERAN ASUHAN GIZI KLINIK DALAM PENYEMBUHAN PENYAKIT
NUTRISI
KLINIK MERUPAKAN KOMBINASI ANTARA
ILMU
GIZI dan ILMU PENYAKIT
Didukung
oleh beberapa cabang ilmu lainnya :
- Ilmu Psikologi klinik
- Ilmu Keperawatan
- Ilmu Budaya (antropologi sosial)
PERAN NUTRISI SEBAGAI DASAR PENYEMBUHAN
STRESS
FISIK KARENA PENYAKITNYA:
POLA
PENYAKIT :
- Trauma
- Luka bakar
- Peyakit Infeksi (saluran cerna dan non saluran cerna)
- Penyakit Cardiovasculer
a)
Hipertensi
b)
Penyakit jantung
koroner
c)
Stroke
5.
Penyakit ginjal
6.
Penyakit hati
a)
Cirrhocis hepatis
b)
Carcinoma
7.
Tumor ganas, terutama saluran cerna, Paru, payu dara rahim, hati, kulit, dll
Stress
fisik disebabkan oleh
•
Proses dan perjalanan penyakit
•
Berat-ringannya penyakit
•
Prognosa penyakit
Stress
psiko-emosional disebabkan oleh
•
Fasilitas perawatan
•
Gambaran (prognosa)
penyakit
•
Tindakan dan pengobatan yang akan dilalui
Stress
psiko-sosial disebabkan oleh
•
Terpisah (terisolasi) dari lingkungan
•
Kecemasan karena kemungkinan kehilangan pekerjaan/jabatan
•
Besarnya biaya yang harus disediakan
PERAN
NUTRISI YANG AMAT PENTING DI KLINIK
- Memberikan zat gizi yang cukup menurut kebutuhan individu (penderita) sesuai dengan jenis penyakit dan kodisi penderitanya, sehingga ada makanan yang disebut Diet tinggi kalori dan Diet rendah kalori Diet tinggi serat dan Diet rendah serat, dst
- Tidak memperberat beban kerja organ-organ tubuh penderita
- Mempercepat proses penyembuhan,misalnya Diet tinggi asam mino essensial, DHA, vitamin A, seperti Diet dari kaldu ikan tuna, dll
- Memberikan rasa optimisme, spirit dan dorongan untuk sembuh kepada penderita
APA
YANG SERING TERJADI DI RUMAH SAKIT
- Terhadap pasien,
a) Perhatian terhadap status gizi
pasien sering diabaikan
b) Monitoring dan evaluasi (monev)
Diet pasien hampir tidak pernah dilakukan
c)
Faktor selera, kesukaan atau pantangan terhadap makanan tidak
diperhitungkan
2. Terhadap makanan
a. Diet disiapkan berdasarkan daftar
penyakit yang dikirimkan dari bagian
perawatan tanpa melihat kondisi pasien, status gizi, dll
b. Cara masak, bentuk makanan dan
cara penyajian etike/perilaku menyajikan makanan tidaklah bagian yang
dipertimbangkan
KENDALA
DALAM PELAKSANAAN NUTRISI KLINIK
- Nutrisi klinik belum dianggap sebagai bagian dari proses penyembuhan
- Diagnosis status gizi dan terapi diet dibuat oleh dokter yang merawat penderita , bukan oleh ahli/spesialis gizi
- Para ahli gizi hanya menyiapkan Diet yang diminta oleh bagian perawatan tanpa melihat kondisi pasien.
- Perilaku petugas penyaji maupun perawatan belum mendukung pelaksanaan peran nutrisi di klinik
- Pengetahuan tentang ilmu gizi klinik para pelaksana perawatan pasien masih sagat kurang
- Tenaga ahli/spesialis gizi klinik yang bertugas di RS sangat kurang
- Penyuluhan tentang gizi terhadap penderita amat
J.NUTRISI ENTERAL DAN PARENTERAL
1. Asuhan gizi klinik di Rumah Sakit
Untuk
mencapai tujuan diperlukan pemberian makanan pada penderita agar:
·
Mengurangi beban kerja organ,terutama
kerja jantung hati dan ginjal
·
Membantu mempercepat pertumbuhan
·
Sebagai terapi
2. Jenis Makanan dirumah sakit
a) Enteral:makanan
masuk melalui saluran cerna
·
Melalui mulut
·
Melalui lambung
b) Parenteral:makanan
melalui pembuluh darah
·
Sentral melalui pembuluh arteri
·
Perifer melalui vena
3.
Nutrisi
enteral
Misalnya pada
pasien dengan PEM sedang-berat dengan asupan Peroral tidak adekuat >3 hari.Kemudian
PEM ringan dengan asupan peroral < 50% kebutuhan normal selama >7
hari,Disfagia,trauma berat,penyakit inflamasi usus,fistula enetrokutan bagian
distal usu,enteroktomi pada periode recovery.Sedangkan kontraindikasinya
terjadi pada ileus,obstruksi,diare massif,fistula usus kecil,pangkreatitis berat
serta renjatan/shok.
4.
Nutrisi
Parenteral:
Adalah suatui
cara pemberian nutrient secara total atau partial melalui pembuluh vena untuk
mencapai keadaan gizi yang adekuat apabila dengan nutrisi oral atau enteral
keadaan tersebut tidak tercapai.
5. Standar makanan di rumah sakit
Makanan Biasa:
·
Mengandung cukup kalori,protein
vitamin dan mineral
·
Susunan makanan sama dengan makanan
orang sehat
·
Tidak diperbolehkan memakan makanan
yang merangsang
Makanan
Lunak
·
Diberikan kepada penderita sesudah
opersi tertentu dan pada penyakit infeksi dengan kenaikan suhu badan tidak
terlalu tinggi
·
Dapat diberikan langsung atau
merupakan perpindahan dari makan saring ke makanan biasa
·
Mudah dicerna,rendah serat dan tidak
mengandung bumbu merangsang
·
Cukup kalori protein dan zat gizi lainnya.
Makanan
Saring:
·
diberikan pada penderita sesudah
mengalami operasi tertentu,infeksi akut,infeksi saluran pencernaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar